Sabtu, 21 Agustus 2010

Adventure went to IPB



27 Juni 2010
Seorang anak rimba asli dari Kalimantan Tengah berangkat dari tanah kediamannya untuk pergi menuntut ilmu di tanah Jawa yang kata orang – orang tempat untuk menuntut ilmu. Pada hari itu aku ditemani oleh Pamanku berangkat menuju Jakarta dengan pesawat terbang Batavia. Berangkat dari kediaman om ku, sekitar setengah jam menuju bandara. Saat sampai dibandara kami menunggu kira kira setengah jam sebelum keberangkatan.

Saat berangkat atau lepas landas merupakan saat yang terbaik bagiku untuk menempuh kehidupan baru yang lebih baik, dan menjadi lebih mandiri. Awalnya naik pesawat terbang biasa saja namun setelah pada ketinggian tertentu, telingaku terasa sakit karena perbedaan tekanan udara. Tekanan itu sampai membuat tuli atau kurangnya sensitivitas pendengaranku. Di pesawat Batavia kami mendapatkan snack berupa roti dan air mineral.

Setelah melewati samudra yang membatasi antara pulau kediamanku Kalimantan, akhirnya akupun sampai di pulau Jawa tepatnya di Bandara Soekarno Hatta. Di bandara itu Alhamdulillah ada julak, kakek keluarga agak jauh dari keluargaku yang tinggal di Jakarta. Beliau merupakan orang yang sangat baik dalam memberikan pertolongan, meski umurnya sudah sangat tua namun beliau tetap bersemangat. Beliau mengantarkan aku dan pamanku menuju kota Bogor.
Sesampai di kota Bogor beliau mengantarkan kami menuju kampus yang kutuju yaitu Insititut Pertanian Bogor (IPB). Di IPB kami sudah sampai malam hari, sehingga agak sulit untuk mencari Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) yang akan ku tuju pada esok harinya. Setelah bertanya sana sini akhirnya kami tahu dimana tempat tujuan. Setelah itu kami mencari tempat penginapan. Di IPB ada penginapan Amarilis namun tempat itu sudah penuh. Kami pun mencari tempat lain, ke hotel Berlian, sama, hotel itu juga penuh karena banyak juga anak – anak dari seluruh nusantara yang pada esok harinya juga menuju IPB. Pergi lagi kami ke hotel Branti Mustika (bintang 5), sama disitu juga sudah penuh, hanya tinggal suite room yang harganya 1 jutaan untuk satu malam. Pada akhirnya kami pun berhenti di Hotel Salak, hotel berbintang empat. Entah memang sudah takdir, di hotel itu masih ada kamar kelas eksekutif yang itu memang kamar standar pada hotel itu. Pada weekend, kamar itu memang lagi promosi jadi sekitar lima ratusan untuk satu malam. Memang enak hotel itu(wajar saja kan bintang 4). Julak Alm. Hayhonny pun mengantarkan kami sampai hotel itu. Aku dan pamanku sangat berterima kasih pada beliau. Di hotel itu ada TV, kamar mandi dsb fasilitas hotel bintang 4.
Pagi harinya, kami makan di hotel itu(gratis) karena memang pelayanan untuk tamunya. Alhamdulillah….
Berangkatnya menuju IPB kami naik taksi Blue Bird(pertama kali). Meski mengalami kemacetan di jalan karena saking banyaknya angkot di Bogor. Bogor merupakan kota yang penuh angkot , kota seribu angkot. Saat di GWW banyak sekali yang mengantri. Pamanku menjaga barang barangku, sementara itu aku mengantri untuk registrasi. Banyak sekali, sampai penat kaki. Pada saat registrasi harus memakai baju berkerah dan celana panjang serta sepatu. Disekitar GWW ada kaka kelas yang berteriak teriak suatu daerah, yang setelah kuketahui itu adalah Organisasi Mahasiswa Daerah(OMDA) yang mencari adik – adik kelasnya. Aku mencari OMDA Kalteng (daerahku) tetapi tak muncul. Saat registrasi, semua berkas yang kumiliki kukeluarkan dan yang diminta hanya beberapa saja. Setelah registrasi, kami diajak menuju stand-stand OMDA dan UKM(organisasi ekstrakurikuler) di sekitar GWW. Setelah itu, kami pergi ke Asrama Putra, Pamanku sudah menunggu disana untuk menuju kamar di Asrama ku.

Setelah sampai, julak huny masih menungguku dan pamanku sampai aku selesai urusan asrama. Setelah selesai urusan asrama pamanku dan julak huny pulang ke Jakarta. Mulailah kehidupan di Asrama(dilanjutkan di postingan yang lain). Esok harinya aku masih perlu meregistrasi berkas berkasku, dengan kemeja biru celana bahan hitam aku berangkat ke GWW. Disana perlu mengantri tetapi tak terlalu panjang seperti sebelumnya. Saat registrasi aku kekurangan fotokopi depan raport ku, dengan berlari secepat yang kubisa menuju tempat fotokopi terdekat. Dengan kecepatan yang sama aku kembali ke GWW. Ibu yang memeriksa berkasku tetap menungguku untuk meregistrasi berkas-berkasku. Ada beberapa tempat registrasi berkas. Salah satu Ibu yang memeriksa berkasku agak kagum dengan berkasku. Aku masuk jurusan meteorology, dan aku pernah menjadi juara I Olimpiade Astronomi tingkat kabupaten yang sedikit berhubungan dengan jurusanku. Selain itu juga hobiku meneliti, cocok dengan IPB yang merupakan institute yang sering melakukan penelitian.
Setelah registrasi berkas, kemudian pemeriksaan urin dimana air kencing kita diperiksa. Kemudian tekanan darah, test darah, dan kesehatan. Setelah itu, akhirnya tibalah dimana aku mendapatkan almamater kebesaran IPB. Selain itu juga Jas laboratorium untuk praktikum. Kemudian kami diajak berkeliling lagi ke stand stand sebelumnya. Kemudian pulang ke Asrama. Itulah perjalananku dari Pulau Kalimantan tercinta sampai registrasi di IPB. Aku harus menjadi orang yang berhasil sukses dan lebih baik dari sebelumnya di Institut yang ku masuki ini …. Bismillah…