Selasa, 28 Desember 2010

Tugas Sosiologi Umum Terakhir B.06

Assalamu'alaikum...

Buat kelas B.06 IPB 2010 - 2011
Tugas Sosum Kali ini adalah :
(materi uas sosum dari bAb setelah grup.. Pelajari materi dan baCaan pRaktikum tiap bAb.. TGS PRAKTIKUMny bCAAN tentang revolusi hijau, soal analisisny:1. Jelaskan keadaan sebelum dan sesudah terjadiny perubahan sosial dalam bAcan tsb. 2. Menurut kalian apakah perubahan yg terjadi pada ke 2 bacaan tersebuT tergolong perubAhan progresif. G usah pake ikhtisar. Dkumpul 3 jan jam 7 pagi di agrimart.)dari Ka Kemal

Link Download ato unduhannya ada di sini :
http://www.mediafire.com/?545sftm3cngbh42

Minggu, 31 Oktober 2010

My live in IPB di TPB

Akhirnya dimulailah kehidupan baruku di kota bogor untuk belajar dan menuntut ilmu + belajar hidup mandiri. Kuliah di IPB perlu yang namanya toleransi tingkat tinggi. Karena sangat banyak perbedaan di antara semua mahasiswa yang ada. Entah dari sabang sampai merauke (termasuk kalimantan loh !), mereka membawa berbagai macam kebudayaan yang ada dan melakukan asimilasi ataupun akulturasi terhadap kehidupan di kampus hijau ini.

Meskipun mereka tidak ingin, tetapi tetap saja harus, karena sebelum masuk perkuliahan di kampus saja mereka termasuk aku harus dan wajib tinggal di asrama dan 1 kamar itupun berisi 4 orang yang berasal dari berbagai daerah. Yah, meski mayoritas dari wilayah jabodetabek, aku datang ke bogor tidak untuk kalah bersaing dari mereka. Tetapi, terkadang bahkan sering kalau asrama itu membantu saat kuliah. Misalnya saja tugas, kamar( kamarku di C2 193 loh ^_^) satu dan yang lainnya bisa saling tukar menukar informasi(nyontek salah satunya ^^). Kemudian bisa nonton bareng, ngaji, dll kegiatan dari program IPB.

Kembali lagi ke perkuliahan, bahkan di perkuliahan pun, dalam satu kelas berasal dari jurusan dan fakultas yg berbeda di tingkat persiapan bersama IPB. Nah, itulah yang menyebabkan pertemanan di IPB semakin akrab meskipun di tahun kedua kami akan berpisah ke jurusan masing masing.

Meski tugas bertubi tubi menghampiri kami, itulah yg menyebakan anak IPB lebih dari universitas yang lain. Di TPB ini saja tugasnya sudah sebanyak ini, apalagi sudah masuk jurusan. Tambah berat dan banyak lagi tentunya. Bukan hanya tugas individual, kelompok juga banyak, bahkan di TPB ada juga tugas kelas (senam aerobik yg satu kelas mesti sama gerakannya). Tidak mudah loh mengkoordinasikan satu kelas yang berisi 60an orang, karena aku juga ikut dalam pengurusan senam aerobik ini sebagai editing lagu, ditambah lagi yang malas turun latihan dan lain2 alasannya.

Kehidupanku di kampus hijau ini masih panjang, aku harus lebih kuat diri lagi agar setelah dilatih dan ditempa di IPB menjadi baja yang kuat,elastis, dan anti karat.

Bersambung.....
By : Frima

Sabtu, 21 Agustus 2010

Adventure went to IPB



27 Juni 2010
Seorang anak rimba asli dari Kalimantan Tengah berangkat dari tanah kediamannya untuk pergi menuntut ilmu di tanah Jawa yang kata orang – orang tempat untuk menuntut ilmu. Pada hari itu aku ditemani oleh Pamanku berangkat menuju Jakarta dengan pesawat terbang Batavia. Berangkat dari kediaman om ku, sekitar setengah jam menuju bandara. Saat sampai dibandara kami menunggu kira kira setengah jam sebelum keberangkatan.

Saat berangkat atau lepas landas merupakan saat yang terbaik bagiku untuk menempuh kehidupan baru yang lebih baik, dan menjadi lebih mandiri. Awalnya naik pesawat terbang biasa saja namun setelah pada ketinggian tertentu, telingaku terasa sakit karena perbedaan tekanan udara. Tekanan itu sampai membuat tuli atau kurangnya sensitivitas pendengaranku. Di pesawat Batavia kami mendapatkan snack berupa roti dan air mineral.

Setelah melewati samudra yang membatasi antara pulau kediamanku Kalimantan, akhirnya akupun sampai di pulau Jawa tepatnya di Bandara Soekarno Hatta. Di bandara itu Alhamdulillah ada julak, kakek keluarga agak jauh dari keluargaku yang tinggal di Jakarta. Beliau merupakan orang yang sangat baik dalam memberikan pertolongan, meski umurnya sudah sangat tua namun beliau tetap bersemangat. Beliau mengantarkan aku dan pamanku menuju kota Bogor.
Sesampai di kota Bogor beliau mengantarkan kami menuju kampus yang kutuju yaitu Insititut Pertanian Bogor (IPB). Di IPB kami sudah sampai malam hari, sehingga agak sulit untuk mencari Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) yang akan ku tuju pada esok harinya. Setelah bertanya sana sini akhirnya kami tahu dimana tempat tujuan. Setelah itu kami mencari tempat penginapan. Di IPB ada penginapan Amarilis namun tempat itu sudah penuh. Kami pun mencari tempat lain, ke hotel Berlian, sama, hotel itu juga penuh karena banyak juga anak – anak dari seluruh nusantara yang pada esok harinya juga menuju IPB. Pergi lagi kami ke hotel Branti Mustika (bintang 5), sama disitu juga sudah penuh, hanya tinggal suite room yang harganya 1 jutaan untuk satu malam. Pada akhirnya kami pun berhenti di Hotel Salak, hotel berbintang empat. Entah memang sudah takdir, di hotel itu masih ada kamar kelas eksekutif yang itu memang kamar standar pada hotel itu. Pada weekend, kamar itu memang lagi promosi jadi sekitar lima ratusan untuk satu malam. Memang enak hotel itu(wajar saja kan bintang 4). Julak Alm. Hayhonny pun mengantarkan kami sampai hotel itu. Aku dan pamanku sangat berterima kasih pada beliau. Di hotel itu ada TV, kamar mandi dsb fasilitas hotel bintang 4.
Pagi harinya, kami makan di hotel itu(gratis) karena memang pelayanan untuk tamunya. Alhamdulillah….
Berangkatnya menuju IPB kami naik taksi Blue Bird(pertama kali). Meski mengalami kemacetan di jalan karena saking banyaknya angkot di Bogor. Bogor merupakan kota yang penuh angkot , kota seribu angkot. Saat di GWW banyak sekali yang mengantri. Pamanku menjaga barang barangku, sementara itu aku mengantri untuk registrasi. Banyak sekali, sampai penat kaki. Pada saat registrasi harus memakai baju berkerah dan celana panjang serta sepatu. Disekitar GWW ada kaka kelas yang berteriak teriak suatu daerah, yang setelah kuketahui itu adalah Organisasi Mahasiswa Daerah(OMDA) yang mencari adik – adik kelasnya. Aku mencari OMDA Kalteng (daerahku) tetapi tak muncul. Saat registrasi, semua berkas yang kumiliki kukeluarkan dan yang diminta hanya beberapa saja. Setelah registrasi, kami diajak menuju stand-stand OMDA dan UKM(organisasi ekstrakurikuler) di sekitar GWW. Setelah itu, kami pergi ke Asrama Putra, Pamanku sudah menunggu disana untuk menuju kamar di Asrama ku.

Setelah sampai, julak huny masih menungguku dan pamanku sampai aku selesai urusan asrama. Setelah selesai urusan asrama pamanku dan julak huny pulang ke Jakarta. Mulailah kehidupan di Asrama(dilanjutkan di postingan yang lain). Esok harinya aku masih perlu meregistrasi berkas berkasku, dengan kemeja biru celana bahan hitam aku berangkat ke GWW. Disana perlu mengantri tetapi tak terlalu panjang seperti sebelumnya. Saat registrasi aku kekurangan fotokopi depan raport ku, dengan berlari secepat yang kubisa menuju tempat fotokopi terdekat. Dengan kecepatan yang sama aku kembali ke GWW. Ibu yang memeriksa berkasku tetap menungguku untuk meregistrasi berkas-berkasku. Ada beberapa tempat registrasi berkas. Salah satu Ibu yang memeriksa berkasku agak kagum dengan berkasku. Aku masuk jurusan meteorology, dan aku pernah menjadi juara I Olimpiade Astronomi tingkat kabupaten yang sedikit berhubungan dengan jurusanku. Selain itu juga hobiku meneliti, cocok dengan IPB yang merupakan institute yang sering melakukan penelitian.
Setelah registrasi berkas, kemudian pemeriksaan urin dimana air kencing kita diperiksa. Kemudian tekanan darah, test darah, dan kesehatan. Setelah itu, akhirnya tibalah dimana aku mendapatkan almamater kebesaran IPB. Selain itu juga Jas laboratorium untuk praktikum. Kemudian kami diajak berkeliling lagi ke stand stand sebelumnya. Kemudian pulang ke Asrama. Itulah perjalananku dari Pulau Kalimantan tercinta sampai registrasi di IPB. Aku harus menjadi orang yang berhasil sukses dan lebih baik dari sebelumnya di Institut yang ku masuki ini …. Bismillah…

Rabu, 26 Mei 2010

Masjid agung Al - karomah Martapura


Masjid agung Al - karomah Martapura

Masjid ini merupakan mesjid terbesar di Martapura. Mesjid ini sangat luas dan juga memiliki fasilitas yang berlebih dibanding masjid - masjid pada umumnya, bahkan mengalahkan mesjid Jami di Sampit. Entah dimana tempat masjid ini belum tahu tepatnya dijalan mana, tetapi dekat dengan pasar Batuah. Disekitar mesjid inilah aku menginap di Wisma yang model rumahnya masih jaman dulu. Yaitu Bangunan besar terbuat dari kayu (terlihat sudah agak lapuk), atap yang tinggi dan juga mungkin sudah berdiri 10 Tahun yang lalu.

Kembali ke Masjid Agung tadi, masjid ini memiliki tiga menara. Dua diantaranya biasa saja, salah satunya cukup besar dan berbeda. Bedanya yang besar ini dibawahnya merupakan tempat wudhu disekeliling menara ini. Tempat wudhunya pun tidak disitu saja masih ada ditempat lain. Masjid ini sangat luas, bahkan stadion sepakbola pun bisa masuk didalamnya. Disekitar mesjid ini juga ada pohon-pohon yang usianya juga terlihat cukup panjang. Sebelum benar-benar masuk kedalam mesjid ini, sandal ataupun sepatu harus dilepas. Kira-kira 20 meter dari mesjid, disitulah harus melepas alas kaki. Setelah melepas alas kaki jalan atau daerah menuju mesjid itu terdiri atas keramik putih.

Masuk kedalam masjid ini, sudah dicengangkan dengan adanya layar lcd tv. Entah mengapa rasanya cukup aneh bagiku kalau ada layar tv lcd menggantung di atap luar mesjid ini. Kupikir mungkin digunakan saat hari raya untuk melihat gerakan sholat. Kemudian mesjid ini juga didalamnya memiliki banyak jam bandul , dan juga ac besar. Didalamnya juga ada tempat yang berbeda yang diatapnya berwarna hijau. Selain itu ditengahnya terdapat kubah yang besar. Oh ya yang terakhir, mesjid ini memiliki ambulance tersendiri…. Wau keren sekali mesjid ini…..

Selasa, 13 April 2010

Masa SMA yang hampir berakhir


My story....

Tak terasa tiga tahun sudah bersekolah di SMA Negeri 1 Sampit. Sebentar lagi Pengumuman kelulusan, dan terima Amplop. Banyak masa - masa indah saat bersama teman-teman. Baik dalam belajar di sekolah, tugas kelompok, acara ulang tahun, kegiatan ekskul, ataupun hanya jalan2 mejeng saja dengan mereka.

Bukan hanya itu, cerita cintaku ku juga sangat berkesan bagiku. Karena selama di masa SMA aku tetap menyayangi hanya satu wanita yang sangat kusayangi. Meski tak terlalu dekat dengan dia, tetapi berbicara, mengobrol, menemani dia, bertemu, bertegur sapa, terlebih lagi melihat senyumannya.

Namun, sebentar lagi semura itu tak bisa dirasakan kembali. Harus melanjutkan hidup untuk masa depan. Meski tak bersama teman2 SMA lagi, aku berharap kita semua tetap bisa berkomunikasi dan ingat kalau kita pernah berteman untuk selamanya. Meski ada kesalahan, dimaafkan saja lah. Sebentar lagi juga akan berpisah.

Kemudian walau aku mungkin akan sangat jarang bisa bertemu dengannya lagi saat menuju masa depan, aku berharap, memohon, dan meminta, agar aku dan dia yang kusayangi tetap bisa berhubungan meski hanya lewat layar kaca. Meski hanya sepatah dua patah kata, meski semenit dua menit berbicara, akua berharap dia bisa menemaniku nanti saat melanjutkan pendidikanku.

Writed by : Frimadi Chandra